Ketika seseorang hanya mengingat saya di saat mengalami masalah, saya tidak merasa jadi tempat sampah. Saya bersyukur, karena dicari dia yang merasa tidak berarti dan tak bisa pergi ke yang lain.
Dalam beberapa ajaran agama, seperti yang tertulis di Alkitab, “seseorang yang dicela dan difitnah, karena mengikuti jalan kebenaran” itu justru seharusnya merasa beruntung dan tidak usah merasa jadi sampah. Sebab sedang diundang oleh Guru Ilahi untuk ikut merasakan pilu, rasa ditinggalkan, dicemooh, direndahkan serendah-rendahnya, ketika Guru berada di jalan paling sunyi yang dialami-Nya.
Di BKSN (Bulan Kitab Suci Nasional) ini, kita diundang untuk mencecap jalan sunyi itu dalam senyap. Tidak usah mudah merasa hampa, sebab diri ini lebih berharga dari yang orang sangka.
Salam sehat.
Jlitheng