“Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi” (Kol 3: 2).
Ada sebuah cerita tentang seorang pemuda pekerja keras. Hari-harinya diisi dengan kesibukan untuk menghasilkan pundi-pundi rupiah. Suatu saat, ia mendadak sakit dan hampir kehilangan nyawanya. Kejadian ini membuat cara berpikirnya berubah. la sadar, bahwa hidup di dunia hanya sementara. la yang seharusnya mati tetap hidup, sehingga ia seperti bangkit dari kematian. Kesadarannya berubah, tidak lagi fokus pada hal-hal duniawi, tapi lebih memikirkan bagaimana kelak dia hidup di Surga.
“Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah” (Kol 3: 1).
Tentu saja kita tidak perlu hampir mati baru menyadari pentingnya bertobat. Setiap saat dalam kehidupan kita adalah kesempatan untuk bertobat, menempatkan Tuhan sebagai pusat hidup kita, mendalami firman-Nya, dan menyertakan Tuhan dalam segala hal. Melangkah bersama Tuhan Yesus adalah panggilan kita semua orang percaya.
“Tuhan Yesus, aku mau jadi manusia baru, tuntun aku melakukan apa yang berkenan di hadapan-Mu. Amin.”
Herlin
Rabu, 10 September 2025
Kol 3: 1-11 Mzm 145: 2-3.10-13 Luk 6: 20-26
Sumber:
Buku renungan harian “Sabda Kehidupan”
https://www.renunganpkarmcse.com