Di balik sikap mendendam itu ada perlakuan yang tidak adil, pengkianatan, dan kekecewaan. Sikap mendendam itu menguasai hidup kita dengan aktif menyerang atau kita membiarkan begitu saja.
Sikap mendendam itu mampu mengubah sifat seorang jadi pembenci. Jika pendendam ini memiliki sifat pembenci, maka tiada rasa damai di hatinya.
Yesus membantu kita untuk menyadari kelemahan itu. Bahkan disebutkan tentang hal-hal yang lain, yaitu tentang permusuhan.
Ada banyak bentuk permusuhan, tapi semua itu merusak kehidupan dan tatanan sosial. Dengan adanya permusuhan itu banyak batasan yang dibangun. Sekarang, kita bisa melakukan ini dan itu, karena berbeda, berkonflik, dan sedang bermusuhan.
Yesus meminta pada kita yang bermusuhan itu harus berjabatan tangan, berdamai, dan hidup rukun.
Kita tergerak untuk berdamai atau berdiam diri? Mungkin dibalik sikap mendendam itu ada perlakuan yang tidak adil, pengkianatan, dan kekecewaan.
Yesus memberi perintah baru untuk saling mengasihi agar murid-murid-Nya jadi pribadi penyembuh bagi mereka yang berkonflik dan bermusuhan.
Jadilah pendamai bagi mereka yang bertikai dan penyembuh bagi jiwa yang remuk rendam.
Tuhan memberkati.
Rm. Petrus Santoso SCJ