Simply da Flores
…
8.
Jika NKRI adalah seorang Pegiat Politik
Makanya sering beraneka warna
sesuai dengan warna bendera partai politiknya
Dan
bisa juga berpindah-pindah parpol
karena yang abadi itu kepentingan
Sedangkan parpol hanyalah kendaraan politik
Kalah menang soal biasa dalam politik
Lawan lawan bisa berganti setiap saat
Karena
yang abadi hanyalah kepentingan
Maka rakyat yang menonton
sering kebingungan dan memberi gelar kutu loncat
Karena
tokoh politik yang pernah dipercayai mereka
sering berpindah partai
Bahkan bisa membuat partai politik baru
karena dimungkinkan oleh undang-undang
Ada yang pernah mengatakan tentang definisi politik
Politik adalah seni memperebutkan kekuasaan
Politik itu indah karena mempertemukan kepentingan para pihak
Politik itu menggairahkan karena mengadu strategi merebut hati rakyat untuk mendapat kepercayaan dan kekuasaan
Hanya dengan pandai mengemas kata-kata janji yang menggiurkan
karena rakyat pun senang ditipu dan malas belajar mengetahui kebenaran dan memahami fakta
9
Jika NKRI adalah seorang Pejabat Penegak Hukum
maka sangat diyakini kemampuan pengetahuannya dan kesadaran akan tugas kewajibannya
Segenap rakyat merindukan penegakkan hukum
demi menjamin hak dan kewajiban setiap warga negara tanpa kecuali
Semua masyarakat merindukan keadilan berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa
Selamat dan Proficiat kepada para penegak hukum
atas perjuangan dan pengabdiannya kepada bangsa dan NKRI
Ribuan kasus hukum membanjiri negeri ini
Jumlah para penegak hukum tak sebanding ribuan kasus hukum
Lalu
proses penanganan hukum pun menjadi tidak mulus seperti diinginkan semua orang
Banyak yang menjerit karena kasus hukumnya tidak mendapatkan penyelesaian yang adil dan obyektif
Hukum bisa diselewengkan penegak hukum
karena berbagai alasan dan kepentingan
Sering terdengar suara sumbang karena jeritan ketidakadilan
Hukum tumpul ke para penguasa, tetapi tajam kepada orang kecil dan miskin
Ada akronim atau singkatan miris
Hakim, hubungi aku kalau ingin menang
karena hakim bisa memutuskan berdasarkan hati nurani dan kepentingan pihak yang mempunyai pangkat dan dana
Jaksa, jika anda kalah sogoklah aku
karena bisa mengatur pasal ayat yang menguntungkan pihak penyogok
Kuhap, kalau ada uang habis perkara
karena uang bisa membeli kewenangan dan pribadi penegak hukum
NKRI sudah merdeka 79 tahun
Bangsa ini mempunyai hukum Adat
namun semakin hari sepertinya ditinggalkan
Masyarakat negeri ini memiliki Hukum Agama
yang juga sering dibawa ke dalam kehidupan bernegara
tetapi sering tidak dianggap
bahkan hanya sebatas seremonial dan kalimat hiasan
“Keadilan berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”
Negara memiliki Hukum dan Undang-undang serta aturan turunannya
Namun
pelanggaran hukum terus terjadi dan bertambah
Kasus korupsi justru dilindungi hukum
asalkan pelaku bertindak sopan
Di puncak tiang bendera 79 meter itu
berkibar perlahan Sang Saka Merah Putih
menyibak awan membelai polusi
Jerit tangis korban ketidakadilan di negeri ini
karena hukum negara justru mengabdi uang
karena penegak hukum kalah terhadap sogokan
karena ayat dan pasal hukum bisa diatur pemilik kekuasaan
karena pengadilan bisa dikomando pemilik modal
Maka
supremasi hukum terluka parah tak berdaya
Rakyat negeri hanya berdoa dan berharap
agar segera terbit cahaya kebenaran sejati
Keadilan berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa
Dengan mengandalkan hukum alam dan iman
pada Kuasa kebesaran Sang Maha Pencipta
semoga menguatkan para penegak hukum
Agar mampu melakukan kewajibannya dengan benar setia dan berani
Agar para pejabat publik menjadi teladan dan contoh taat hukum
Agar para pemilik kuasa dan uang tidak sewenang-wenang dan mempermainkan hukum
Agar supremasi hukum ditegakkan di NKRI
demi menjamin hak dan kewajiban segenap warga negara
demi kehidupan yang semakin baik, sejahtera adil dan makmur bagi segenap pewaris NKRI
“Salus Populi Suprema Lex”
Keselamatan dan kesejahteraan segenap rakyat adalah hukum tertinggi

