Oleh: Fr. M. Christoforus, BHK
| Red-Joss.com | Alangkah bahagianya Anda, jika ternyata Anda seorang petarung sejati di dalam hidup dan berkarier. Sang petarung sejati adalah sosok yang telah dipersenjatai dengan sikap: ketegaran, kecerdasan, kecermatan, kecekatan, dan keteguhan dalam bertahan. Anda tidak akan kehilangan daya dan akal sehat dalam bertarung.
Tulisan ini terinspirasi oleh keunggulan hidup dari kambing gunung, sebagai hewan petarung handal yang tak ada tandingannya.
Kambing gunung. Ya, tentang si kambing gunung yang hebat saat sedang bertarung.
Ternyata, tidak ada hewan predator mana pun yang dapat menerkam seekor kambing gunung. Dengan tubuh ramping dan lincah bergerak, ia dengan mudah menghindari dari ancaman predator lain.
Dia ternyata, sanggup menghindari ancaman lewat cara yang mengagumkan. Dia dapat menaiki tebing tinggi nan curam atau menuruninya dengan lincah demi menghindari kejaran sang predator mana pun.
Sehingga lambat laun, sang predator itu menjadi jera, karena tidak mampu membuntutinya lagi. Tidak jarang, justru sang predator itu yang akhirnya terjatuh ke jurang terjal.
Begitu pula dengan kisah hidup kita. Alangkah baiknya, jika kita arif berusaha terhindar dari sikap ‘head to head’ di dalam bertarung. Tapi gunakan akal sehat dan kelenturan budi kita untuk menghindari aneka persoalan dengan tetap berkepala dingin.
Upayakan agar kita justru dapat naik lebih tinggi lagi, sehingga sang predator hidup itu pun akan tergelincir dan terjatuh sendiri. Caranya? Dengan fokus pada kekuatan sendiri!
Saya pun teringat dengan nasihat bijak dari Rasul Paulus. Ia yang semula adalah sang predator para pengikut Kristus itu berujar agar kita, tidak bersikap cepat puas diri. Juga agar kita segera melupakan apa yang ada di belakang kita dan mengarahkan pandangan ke depan. Juga, agar kita fokus pada kekuatan sendiri. (Filipi 3 : 12 – 14).
“Jadilah cerdik bagai beludak dan tulus bagai merpati.”
…
Kediri, 28 September 2023