Red-Joss.com
…
Aneh!
Tiba-tiba Nyong ingin menjadi garam. Gegaranya, bukan karena garam impor, kendati kita punya pulau terpanjang di dunia.
Adakah terpikir hidup tanpa garam?
Laut tanpa garam?
Garam itu unsur vital.
Masak tanpa garam berasa hambar. Tak sedap.
Kendati garam diganti rempah-rempah atau unsur lainnya, masakan tetap tak sesedap & selezat dengan garam asli.
Sejak lama garam digunakan sebagai bahan pengawet alami untuk makanan. Mencegah pembusukan. Semisal acar, ikan pindang, dsb.
Nyong jadi ingat wejangan orangtua, ketika hendak merantau agar Nyong bisa bawa diri. Mudah menyesuaikan diri & luwes bergaul itu membuat kita cepat diterima di manapun bertempat tinggal.
Wejangan itu pula yang membuat Nyong ingin menjadi garam. Sebisa mungkin Nyong mampu memberi manfaat untuk banyak orang.
Nolong orang itu tidak harus nunggu kita menjadi kaya terlebih dulu. Memberi dengan yang kita punya. Tenaga, pikiran, berkata baik, senyuman, penghiburan, atau mendoakan.
Ringan tangan untuk membantu orang lain itu yang dibutuhkan niat, kemauan, & ikhlas.
Membangun negeri tidak harus lakukan hal-hal yang besar & spektakuler. Kita bisa lakukan hal-hal yang kecil tapi dengan cinta yang besar.
Kita bisa menjadi garam.
Kecil, sederhana, murah meriah, tapi dibutuhkan tiap insani.
Melezatkan.
Dengan selalu bersyukur, hidup semakin nikmat.
…
Mas Redjo
Tulisan ini pernah ditayangkan di seide.id dengan beberapa pembaruan