Siapa yang selalu ada di sekeliling meja makanmu saat sedang makan? Jawabnya adalah keluarga inti.
Ketika makan di restauran? Jawabnya adalah keluarga besar dan teman-teman dekat.
Siapa yang diundang atau akan diundang, ketika mengadakan suatu pesta? Jawabnya adalah keluarga, rekan-rekan bisnis, dan sahabat sosialita. Intinya adalah yang sudah dikenal olehmu dan keluargamu. Suatu saat dirimu akan ada di dalam pesta yang mereka adakan, sebab mereka mengenalmu, dan kamu pernah mengundang mereka.
Bagaimana dengan orang miskin, cacat, buta, dan lumpuh? Pernahkah mereka diundang untuk duduk di sekeliling meja makan rumahmu, atau hadir dalam pesta yang kamu adakan? Apakah jawabanmu? Adakah pengalamanmu bersama mereka? Atau hati kecilmu menjawab, “perlukah?” Atau berusaha menjelaskan, bahwa mereka ada di jalan, rumah jompo, dan di tempat-tempat rehabilitasi. Perlukah mereka diundang ke rumahmu?
Jika belum bisa menjawab, dengarkan dan resapi firman Tuhan, “… apabila engkau mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin, cacat, lumpuh, dan orang buta. Engkau akan berbahagia, karena mereka tidak mempunyai apa-apa untuk membalasnya kepadamu …” (Lukas 14: 13-14). Bisakah direncanakan dan dilakukan?
Tantangan yang tidak mudah dan sangat mengejutkan dari Tuhan Yesus. Tindakan yang hanya bisa dilakukan oleh orang-orang ‘spesial’. Yang lain berpikir, bahkan ada yang mengatakan, tidak bisa. Karena pesta itu untuk mereka yang dikenal, relasi, dan bisa memberi sesuatu. Cara berpikir kita memang masih mencari untung, dan tidak mau rugi. Coba sesekali melakukan kegiatan sosial. Misalnya, berkunjung dan menyumbang ke rumah jompo dan panti asuhan.
Mengenai mengundang makan di rumah? Belum dipikirkan! Sepertinya tidak!
Sejatinya pesan Tuhan Yesus dalam Injil ini mengingatkan agar kita berubah pikiran dan dalam hati mengatakan, “Tuhan Yesus benar. Bisa dicoba! Ingin juga berbagi dengan mereka: yang miskin, cacat, buta, dan lumpuh.”
Tuhan Yesus melanjutkan, “Sebab engkau akan mendapat balasnya pada hari kebangkitan orang-orang benar.” Jelas ya! Mereka yang diundang itu tidak bisa membalas, tapi yang membalas adalah Bapa yang di Surga.
Tugas kita adalah berbagi dengan rumah hati.
…
Rm. Petrus Santoso SCJ.