“Mukjizat itu nyata dan masih selalu ada.”
Perbuatan kasih tanpa pamrih itu dapat disebut mukjizat, karena dapat jadi tanda nyata kasih Ilahi yang tanpa batas. Kasih itu dapat berwujud materi atau non materi. Contohnya, “Terima kasih atas bimbingan Bapak yang menguatkan saya. Dulu, kalu tidak ketemu, entah apa yang terjadi sama saya. Tuhan membantu menemukan Bapak dengan saya agar saya tidak jatuh lebih dalam lagi dan tetap kuat menjalani peran saya sebagai Ibu.” Tak satu sen pun kuberikan kepadanya, tapi Tuhan merubah perhatian yang saya berikan jadi harapan sesuai kebutuhan Ibu itu pada saat itu (5 tahun lalu).
Mukjizat itu terjadi, bukan karena daya manusia, tapi karena kuasa Tuhan. Yang saya lakukan hanyalah media, yang oleh kemurahan hati Allah diarahkan untuk menolong yang sedang kesulitan .
Akhir-akhir ini banyak perbuatan kasih tanpa pamrih yang dilakukan teman-teman muda di lingkunganku, seperti mengunjungi dan mendoakan warga yang sakit, mendoakan warga yang sudah meninggal, membantu warga supaya bisa berobat, menolong warga bisa memiliki tempat bernaung yang lebih manusiawi, sementara teman-teman muda ini sebenarnya juga sedang berjuang untuk keluarga mereka sendiri. Mereka adalah orang Samaria zaman now.
Salam sehat.
Jlitheng