Oleh: Fr. M. Christoforus, BHK
“Kita ini hanyalah sebuah botol yang masih sedang erat terkatup.”
(Suara Kehidupan)
Sesungguhnya Kita ini Siapa?
“Siapakah aku ini. Siapa pulakah kita ini. Apa makna dan arti penting dari totalitas dinamika kehidupan kita? Bukankah hidup yang bermakna itu adalah sebentuk kehidupan yang senantiasa direfleksikan?”
Hidup yang Diabdikan
(Kenalilah Diri Anda)
“Hidup yang diabdikan adalah sebentuk cara hidup yang secara total Anda persembahkan kepada sesama manusia.” Untuk mencapai tujuan seluhur itu, Anda perlu mengenali dan mengetahui dengan benar, bahwa sejatinya, “Siapakah Anda itu?”
(Nosce te Ipsum).
Untuk dapat sungguh mengenal inti sejati dari diri ini, Anda perlu ‘membuka tutup botol diri Anda.’ Anda perlu tahu, apa isi dan kualitas diri sejati Anda.
Bertanyalah sejujurnya kepada diri Anda sendiri!
- Apakah isi dan jenis minuman yang tersaji di dalam botol diri Anda?
- Apakah isinya masih penuh, setengah penuh, ataukah sudah kosong?
- Apakah isi botol diri Anda itu adalah jenis minuman yang dapat menyegarkan ataukah justru yang dapat memabukkan?
Kualitas Diri Anda
Yakinlah, bahwa Anda dan saya akan sungguh dikenal, justru karena “kualitas dan isi botol diri kita.” Dalam konteks ini, maka sejatinya, setiap pribadi justru akan dikenal dan ditakar berdasarkan kualitas isi botol dirinya.
Amanat Kehidupan
- Maka, jauhkanlah dirimu dari sekadar sebagai sebuah botol yang isinya justru memabukkan sesamamu.
- Janganlah pula memanfaatkan isi botol dirimu hanya sebagai pemuas dahaga semu.
- Semoga isi botol dirimu dapat jadi sarana idaman yang dapat menginspirasi sesamamu.
Refleksi
Sesungguhnya, bagaimanakah isi serta kualitas botol diri Anda?
Apakah Anda adalah sebotol racun maut ataukah seharum aroma parfum?
Kediri, 19 September 2025