Calon Mantu – 8 | Oleh Mas Redjo
“Dari mana, Le?”
“Ngantar teman ke bandara.”
“Siapa yang pergi?”
“Babe mau tahu saja.”
“Nggak boleh? Gebetanmu ya. Siapa? Babe kenal nggak?” gurau saya.
“Ah, gebetan melulu!”
“Ya, wajar, lelaki! Oh ya, kemarin Wen titip salam untukmu,” pancing saya sambil melihat reaksinya. “Babe kemarin ke kantornya.”
“Tumben. Kok nggak nyuruh sopir.”
“Lho, apa nggak boleh?!”
“Siapa yang nglarang.”
“Bagaimana dengan Wen? Salamnya ditambah laos nggak? Sekalian buat bumbu sayur…”
“Boleh. Nanti yang masak Ibu. Lalu dibagi-bagi ke tetangga,” kata Bagas cuek. Ia lalu duduk di depan Ibunya.
“Nggak mandi sekalian?” tanya In.
Selanjutnya di Calon Mantu – 8 | Bagas Pura-pura atau Cuek

